Jumat, 29 Mei 2009

proposal skripsi

BAB I
PENDAHULUAN.
A. Latar belakang masalah.
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pendidikan merupakan sektor pembangunan nasional yang memegang peranan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, masalah pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting dan memerlukan perhatian yang serius dalam upaya meningkatkan kemajuan bangsa dan negara.
Laju pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia pendidikan dewasa ini banyak mengalami kemajuan dan perubahan, perubahan ini mengarah kepada perbaikan dan pengembangan diberbagai bidang, tidak terkecuali dalam bidang Pendidikan Agama Islam khususnya di madrasah Diniyah dan pondok pesantren yang pada proses pembelajarannya banyak menggunakan kitab-kitab berbahasa Arab, bahasa Arab adalah bahasa yang sangat erat kaitannya dengan berbagai bentuk peribadatan dalam islam, disamping kedudukannya sebagai bahasa kitab suci Al quran, selain itu bahasa Arab juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan seorang muslim dalam melakukan ibadah sholat, untuk memenuhi kebutuhan inilah bahasa Arab pada mulanya diajarkan dengan metode verbalistik (alphabetic metode). Seiring dengan perkembangan zaman, metode verbal dirasa sudah tidak cocok dan tidak cukup, hal ini karena pembelajaran bahasa Arab tidak hanya sekedar untuk membaca Al quran yang dipakai sebagai sarana peribadatan, melainkan berkembang sebagai Al quran sebagai pedoman hidup yang harus dipahami dan diamalkan ajarannya, demikian pula do’a atau bacaan dalam sholat yang sangat perlu dipahami dan dihayati maknanya, agar sholat benar– benar berrfungsi sebagai media komunikasi dengan sang pencipta (Ahmad fuad efendi, 2004 : 22).
Selanjutnya untuk memenuhi tuntutan ini, maka kemudian muncul metode Gramatika terjemah, pengajaran bahasa Arab dalam bentuk ini adalah yang paling dominan di tanah air, kontribusinya dalam memahamkan umat islam indonesia terhadap ajaran agama islam sangat besar.
meskipun pada saat ini telah banyak ditemukan metode pengajaran bahasa Arab yang lain, namun metode ini masih banyak dipakai dan dipertahankan eksistensinya oleh banyak lembaga pendidikan agama islam antara lain Pondok pesantren dan madrasah Diniyah, pondok pesantren dan madrasah Diniyah sebagai suatu lembaga pendidikan agama islam yang dulunya hanya dipandang sebelah mata, pada saat ini mulai mendapat perhatian yang serius dari pemeritah dan masyarakat, fenomena ini sejalan dengan tuntutan masyarakat yang dirasakan semakin kuat terhadap peran pendidikan agama islam bagi masa depan anak , untuk menjawab tuntutan inilah maka penelitian ini dilaksanakan, yaitu untuk lebih mengoptimalkan proses pembelajaran agama islam dimadrasah Diniyah dan pondok pesantren, khususnya pengoptimalan proses pembelajaran membaca kitab jurumiyah mengunakan metode Gramatika terjemah.
Alasan lain yang mendasari pelaksanaan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Gramatika terjemah dalam proses pembelajaran, yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu dapat diketahui faktor-faktor kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran metode gramatika terjemah serta faktor-faktor yang mendukung dan yang kurang mendukung terhadap keefektifan penerapan metode ini, apabila faktor – faktor ini telah diketahui, maka hasil dari penelitian ini dapat dipakai sebagai titik tolak untuk lebih mengoptimalkan pemakaian dan penerapan metode Gramatika terjemah sehingga dalam masa yang akan datang menjadi metode yang lebih baik dan lebih efektif.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti ingin mengetahui :
1. Bagaimana penggunaan dan penerapan metode Gramatika terjemah dalam pembacaan kitab jurumiyah di madrasah Diniyah Al Ittihad Kunjang Kediri ?
2. Apa problema penggunaan dan penerapan metode gramatika terjemah dalam pembacaan kitab jurumiyah di madrasah Diniyah Al Ittihad Kunjang Kediri ?
3. Apa penyebab problema penggunaan metode gramatika terjemah dalam pembacaan kitab jurumiyah di madarasah Diniyah Al Ittihad kunjang kediri ?
4. Bagaimana cara mengatasi problema penggunaan Metode Gramatika Terjemah dalam pembacaan kitab jurumiyah di Madrasah Al Ittihad kunjang Kediri
C. Tujuan dan kegunaan penelitian.
a). Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran tentang penggunaan dan penerapan metode Gramatika Terjemah.
2. Untuk mengetahui problema dalam penggunaan metode Gramatika Terjemah
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan problema dalam penggunaan metode Gramatika Terjemah.
4. Untuk mengetahui pemecahan problema dalam penggunaan metode gramatika terjemah.
b).Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan bagi :
1. Peneliti.
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dari disiplin ilmu yang telah dipelajari, serta dapat menerapkan teori – teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan pada permasalahan dunia nyata.
2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
Terutama bagi penelitian yang akan datang, khususnya yang sehubungan dengan hal pemakaian metode pada pembelajaran bahasa Arab, sehingga didapatkan hasil yang tepat dan optimal.
3. Kalangan Akademis.
Dapat menjadi bahan bacaan dalam melengkapi pustaka perguruan tinggi, serta berguna untuk referensi dalam penelitian selanjutnya.
E. Penegasan istilah dalam judul.
Sehubungan dengan judul dalam penelitian ini yaitu “Problema Penggunaan metode gramatika terjemah dalam membaca kitab jurumiyah di madrasah Diniyah Al Ittihad Kunjang Kediri “ maka penulis menegaskan :
1. Problema.
Adalah kata serapan yang berasal dari bahasa inggris “problem”, yang berarti masalah / permasalahan sulit yang dihadapi(Pius A Partanto, 1994: 626).
2. Penggunaan Metode Gramatika terjemah.
Penggunaan berarti pemakaian, penerapan atau aplikasi (Achmad Maulana, 2004: 31), sedangkan metode berasal dari bahasa yunani Methodos yang berarti cara atau jalan, didalam bahasa indonesia metode adalah cara yang teratur dan terpikirkan baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya), cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu yang ditentukan(Nashruddin Baidan, 2000:13 )
Gramatika Terjemah adalah suatu teknik dalam pengajaran bahasa, sedangkan teknik penyajiannya secara umum adalah : Guru (kiai) membaca dan murid (masing-masing) memegang buku (kitab). Guru membaca dan mengartikan katademi kata atau kalimat demi kalimat kedalam bahasa daerah khas pesantren yang telah didekatkan kedalam sensivitas Bahasa Arab. Santri mencatat setiap kata atau kalimat yang diucapkan oleh guru, pekerjaan santri mencatat arti setiap kata ini dikenal dengan istilah memberi “jenggot”, karena terjemahan bahasa daerah yang dicantumkan langsung dibawah kata Arab tadi ditulis menjulur kebawah menyerupai jenggot
Yang unik dan spesifik dari pelaksanaan metode gramatika terjemah ini adalah model penerjemahan yang sekaligus mengajarkan tata kalimat (qawaid), yaitu menggunakan kata-kata tertentu sebagai simbol yang menunjukan fungsi suatu kata dalam kalimat ( Ahmad Fuad Effendi, 2004 : 23).
Cikal bakal metode ini dapat dirujuk ke abad kebangkitan eropa (abad 15), ketika banyak sekolah dan universitas di Eropa pada waktu itu mengharuskan pelajar/ mahasiswanya belajar bahasa latin, karena dianggap mempunyai “nilai pendidikan yang tinggi” guna mempelajari teks-teks klasik.(Al-Araby,1981). Metode ini merupakan pencerminan yang tepat dari cara bahasa-bahasa Yunani kuno dan latin diajarkan selama berabad-abad (Subyakto, 1993). Akan tetapi penamaan metode klasik ini dengan “Grammar Translation Method” baru dikenal pada abad 19, ketika metode ini digunakan secara luas di benua Eropa (Brown, 2001). Metode ini juga banyak digunakan untuk pengajaran bahasa Arab, baik di negeri-negeri Arab maupun di negeri-negeri islam yang lainnya termasuk indonesia. ( Ahmad Fuad Effendi, 2004 : 31).
Jadi penggunaan metode gramatika terjemah adalah pemakaian dan penerapan metode gramatika terjemah dengan cara yang bersistem dan terpikirkan untuk mencapai tujuan penggunaan metode ini, yaitu untuk membaca kitab jurumiyah.
2. membaca kitab Jurumiyah
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau dalam hati), mengeja/melafalkan yang tertulis(Departemen Pendidikan Nasional, 2000: 16). Sedangkan kitab menurut bahasa memiliki arti buku baik besar /tebal atau kecil /tipis, tetapi dalam istilah di Pesantren kitab dengan buku adalah berbeda. Kitab dalam istilah sehari-hari adalah sebuah buku yang berisikan pelajaran yang bertuliskan huruf Arab, dan biasa dipelajari di pesantren-pesantren atau di lembaga-lembaga pendidikan agama Islam, sedangkan buku biasa bertuliskan bukan huruf Arab walaupun dipelajari di pesantren atau di lembaga pendidikan Islam. Istilah ini ternyata bisa berkembang yaitu walaupun bertuliskan huruf Arab kadang kadang disebut buku juga tetapi yang biasa disebut kitab tidak berlaku untuk disebut buku.
Dalam pencetakan kitab-kitab zaman dulu yang lazimnya disebut kitab klasik atau kitab kuning memiliki sistematika penulisan tersendiri. Sistimatika tersebut adalah sebagai berikut: Judul besarnya Kitab, anak judulnya Bab, anak bab fasal, dari fasal ini memiliki anak anak lagi seperti Far’un, Faidatun, Tanbihun dll. Dalam satu buku berisikan beberapa kitab, misalnya Kitabut Toharoh, Kitabun Nikah, Kitabul Jinayah Ada yang satu kitab berisikan memang satu kitab misal Kitabul Faroid, yang lebih. Format penulisan seperti itu biasanya ada yang memuat matan dan syarah (penjelasan ) ada yang memuat syarah dan hasyiyah (perluasan pembahasan) ada yang memuat hamisy, ada juga yang memuat ta’liqot.
Pada umumnya satu buah kitab (buku) muatannya satu fan ilmu (satu disiplin ilmu), misal tentang fikih, tentang aqidah, tentang tasawuf jadi dari kitab-kitab yang ada dalam buku tersebut semuanya tentang satu fan, demikian juga yang membahas shorof dan nahwu, bagian yang di pinggirnya atau yang dibawahnya juga tentang shorof dan nahwu, dan begitulah seterusnya, sedangkan maksud jurumiyah adalah matan kitab jurumiyah karangan Imam Son Haji, yang berisi pelajaran ilmu nahwu, kitab ini diajarkan di sebagian besar pondok pesantren dan madrasah Diniyah di Indonesia.
Jadi maksud membaca kitab jurumiyah adalah melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis dalam kitab jurumiyah (dengan melisankan/melafalkan atau dalam hati),



3. Pemecahannya
Maksudnya adalah solusi/pemecahan dari problem penggunaan metode gramatika terjemah dalam membaca kitab jurumiyah di madrasah diniyah al ittihad kunjang kediri..
4. Madrasah Diniyah
Didalam kamus besar Bahasa Indonesia (2003), kata “madrasah” diartikan dengan “ sekolah atau perguruan” (biasanya yang berdasar agama islam ). Sedangkan kata “Diniyah” diartikan dengan “ berhubungan dengan agama, bersifat keagamaan”, sehingga bila kata ini digabungkan berarti “sekolah atau perguruan tinggi yang berhubungan dengan agama atau bersifat keagamaan”(Mihrab edisi IV, 2006 : 4)
H. Sistematika pembahasan.
Keseluruhan pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari empat bab yang secara rinci akan teruraikan sebagai berikut :
1. Bab Pertama
Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan judul, serta diahiri dengan sistematika pembahasan.
2. Bab Kedua
Berisi kajian teori, yaitu membahas tentang metode gramatika terjemah, sejarah, asumsi, kelemahan dan keunggulan, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan seluk-beluk metode ini.


3. Bab Ketiga
Bab ini merupakan laporan hasil penelitian yang meliputi metode penelitian dan gambaran umum obyek penelitian yang meliputi : sejarah berdirinya madrasah Diniyah Al Ittihad, letak geografis, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, penyajian data dan analisa data.
4.Bab Keempat
Bab ini merupakan bab penutup, yang berisikan kesimpulan dan saran-saran hasil dari penelitian yang dilakukan .